;

Rabu, Mac 03, 2010

MENGKAFIRKAN SESAMA MUSLIM

audiciislamic131

Pertanyaan:

Paham yang  menamakan  dirinya  "Jamaah  Al-Takfir," "Jamaah Al-Hijrah,"  "Fundamentalis  Islam"  dan  sebagainya,  mereka beranggapan bahwa orang yang melakukan dosa besar dan  tidak mahu  berhenti  dicap sebagai kafir. Sebahagian lagi beranggapan bahawa orang-orang Islam pada umumnnya tidak Muslim,  solat  mereka dan  ibadat yang lainnya  tidak  sah,  karena  murtad. Bagaimana pendirian dan pandangan Islam terhadap mereka?

Jawapan (Dr Yusuf al-Qaradhawi):

Hal tersebut amat  berbahaya  dan  telah  menjadi  perhatian besar bagi kaum Muslimin khususnya, kerana timbulnya pemikiran yang terlampau ekstrim. Dalam hal ini, saya sudah menyiapkan sebuah  buku  khusus  mengenai masalah tersebut diatas. Saya kemukakan perlunya  pengkajian  akan  sebab-sebab  timbulnya pemikiran  yang  ekstrim (melampau) dan cara-cara menghadapinya, sehingga dapat diatasi dengan adil dan saksama.


Pertama:  Tiap-tiap  pemikiran  atau  pendapat  harus  dilawan dengan  pemikiran,  pandangan  dan  diubati  dengan keterangan serta dalil-dalil yang kuat,  sehingga  dapat  menghilangkan keraguan  dan  pandangan  yang keliru  itu.  Jika kita menggunakan kekerasan sebagai  satu-satunya alat, maka  tentu tidak akan membawa sebarang faedah.

Kedua:  Mereka  itu  (orang-orang  yang  berpandangan salah) umumnya adalah orang-orang baik,  kuat  agamanya  dan  tekun ibadatnya,  tetapi  mereka dapat digoncang oleh hal-hal yang bertentangan dengan Islam dan yang  timbul  di dalam  masyarakat Islam.  Misalnya  akhlak  buruk, kerosakan di segala bidang, kehancuran  dan  sebagainya.  Mereka  selalu  menuntut   dan mengajak  pada  kebaikan,  dan  mereka  ingin  masyarakatnya berjalan di garis yang telah ditentukan oleh Allah, walaupun jalan  atau  pikirannya menyimpang pada jalan yang salah dan sesat karena mereka tidak mengerti.


Maka, sebaiknya kita hormati niat mereka yang baik itu, lalu kita  beri  penerangan yang cukup, jangan mereka digambarkan atau dikatakan sebagai binatang yang buas atau penjahat bagi masyarakat. Tetapi hendaknya diberi pengarahan dan bimbingan ke jalan yang benar, karena tujuan mereka adalah baik,  akan tetapi  jalan yang mereka ikuti itu salah.

Mengenai   sebab-sebab  timbulnya  pemikiran-pemikiran  tersebut, kami simpulkan sebagai berikut:

1. Tersebarnya kebatilan, kemaksiatan dan kekufuran, yang secara terang-terangan dan terbuka di tengah masyarakat Islam tanpa ada usaha pencegahannya. Bahkan sebaliknya, untuk meningkatkan kemungkaran dan kemaksiatan dia menggunakan agama sebagai alat propaganda untuk menambah kerosakan-kerosakan akhlak dan sebagainya.

2. Sikap para ulama yang amat bertolak ansur terhadap mereka yang secara terang-terangan menjalankan praktik orang-orang kafir dan memusuhi orang-orang Islam.

3. Ditindasnya gerakan-gerakan Islam yang sihat dan segala dakwah yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Maka, tiap-tiap perlawanan bagi suatu pemikiran yang bebas, tentu akan melahirkan suatu tindakan ke arah yang menyimpang, yang nantinya akan melahirkan gerakan bawah tanah (illegal).

4. Kurangnya pengetahuan mereka tentang agama dan tidak mendalami ilmu-ilmu dan hukum-hukum Islam secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka hanya mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain, dengan paham yang keliru dan menyesatkan.

Keikhlasan dan semangat saja tidak cukup sebagai bekal  diri sendiri,  jika  tidak disertai dasar yang kuat dan pemahaman yang mendalam mengenai hukum-hukum Islam. Terutama  mengenai hukum syariat dan ilmu fiqih, maka mereka ini akan mengalami nasib yang sama dengan  para  Al-Khawarij  di  masa  lampau, sebagaimana keterangan Al-Imam Ahmad.

Oleh  karena itu, orang-orang soleh  selalu menganjurkan untuk menuntut ilmu dan memperkuat diri  dengan  pengetahuan Islam  sebelum  melakukan  ibadat dan perjuangan, agar teguh pendiriannya dan tidak kehilangan arah.

Al-Imam Hasan Al-Bashri berkata:

"Segala amalan tanpa dasar ilmu, seperti orang yang berjalan tetapi tidak pada tempatnya berpijak (tidak pada jalannya)”.

Tiap-tiap  amal  tanpa ilmu akan menimbulkan kerosakan yang lebih banyak daripada kebaikannya. Tuntutlah ilmu  sehingga  tidak membawa mudharat kepada ibadat dan tuntutlah ibadat yang tidak membawa mudharat kepada ilmu. Maka, ada segolongan  kaum  yang melakukan  ibadat  dan  meninggalkan  ilmu,  sehingga mereka mengangkat pedangnya untuk melawan ummat Muhammad s.a.w.  yang termasuk  saudaranya  sesama  Muslim (saling berperang tanpa adanya alasan). Jika mereka memiliki ilmu,  tentu  ilmu  itu tidak akan membawa ke arah perbuatan itu."

Wallahu’alam..

Tiada ulasan:

Selamatkan Kutub Sittah

Selamatkan Kutub Sittah

Pimpinan PMRAM

Pimpinan PMRAM

Ayuh Meriahkannya

Ayuh Meriahkannya

Ingin Menjadi Usahawan Berjaya..Klik sini!

Renungan

A song for gaza

Untukmu Palestin!

Pertahankan Hak Kita

Pertahankan Hak Kita

Pertahankan Hak Kita

Pertahankan Hak Kita